Jumat, 21 Agustus 2015

SWITCHING

SWITCHING

1  CircuitSwitching


Circuit Switching adalah Jenis Koneksi temporer yang dibentuk antara dua titik (two points). Ketika proses berlangsung, jalur temporer tadi akan tetap dipertahankan hingga koneksi selesai. Data dipecah-pecah menjadi paket-paket kecil dan kemudian dikirim melalui jalur tetap.



Cara kerja Circuit Switching
1.      Sebelum koneksi berjalan, akan di bentuk jalur virtual (virtual circuit).
Virtual Circuit switching adalah teknologi packet Switching yang dapat “mengimplementasi” teknologi circuit switching “tradisional”. Dalam penerapan jalur virtual terdapat 2 node yang dibuat yaitu node penerima dan node pengirim.
2.      Terdapat 3 Komunikasi antara penerima dan pengirim melibatkan 3 Fase yaitu:
1.      Circuit Establishment
Membuat sebuah jalur virtual yang digunakan untuk dilalui paket data. Kemudian terjadi komunikasi antara node pengirim dan node penerima, lalu node penerima mengirim sinyal pemberitahuan bahwa data yang dikirim siap diterima.
2.      Data Transfer
Pada Fase ini data akan dipecah-pecah dan dikirim melalui jalur yang telah ditentukan dalam fase pertama.
3.      Circuit Termination
Apabila data sudah dikirim, node pengirim mengirimkan sinyal kepada node penerima untuk mengkahiri koneksi yang berarti data yang dikirim tadi sudah diterima node penerima.


      PaketSwitching

      Paket Switching adalah Jenis koneksi antara beberapa titik (multiple points). Data dipecah-pecah menjadi paket-paket kecil dan kemudian dikirim. Jalur untuk pengiriman data bisa berbeda-beda(tidak tetap) sesuai kondisi network tersebut. Perbedaan yang mendasar antara circuit switching dan paket switching adalah jalur pengiriman data. Circuit switching menggunakan jalur yang tetap sedangkan paket switching bisa menggunakan jalur yang berbeda tergantung kondisinya.


Cara kerja Packet Switching
1.      Sebelum data dikirim data dipecah-pecah terlebih dahulu menjadi paket-paket dan diberi nomor urut. Antara paket switching dan circuit switching sama-sama menggunakan virtual circuit.
2.      Paket-paket tadi ditransfer melalui rute yang berbeda-beda yang ditentukan oleh router. Jadi, hal ini berbeda dengan circuit switching yang menggunakan jalur tetap.
3.      Dan akhirnya data diterima oleh node penerima dan data tersebut disusun ulang sesuai urutan.
3.      Switch
Pengertian Switch
Switch merupakan titik percabangan (Terminal) dari proses transfer data,dan jika switch
mengalami masalah maka seluruh koneksi jaringan dan proses transfer data akan terganggu. Switch memiliki banyak port yang akan menghubungkan ke jaringan komputer dan port - port tersebut akan berhubungan dengan konektor RJ 45.
     Jaringan switch atau hub switching adalah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan segmen jaringan atau perangkat jaringan.
Switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.

Fungsi Switch  yaitu sebagai pembagi sinyal dan penguat sinyal pada jaringan komputer.
Switch dapat mengenali alamat data yang harus ditransmisikan dan mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan.

Cara Kerja Switch
Switch dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
 a. Cut through / Fast Forward
·         Switch Jenis ini hanya mengecek alamat tujuan saja (yang ada pada header frame). Selanjutnya frame akan diteruskan ke host tujuan.
·         Kondisi ini akan dapat mengurangi Latency Time.
·         Kelemahannya tidak dapat mengecek frame yang error dan akan diteruskan ke host tujuan.
·         Switch ini adalah yang tercepat di jenisnya.
b. Store and Forward
·         Switch ini akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum diteruskan ke host tujuan untuk di cek terlebih dahulu melalui mekanisme CRC (Cyclic Redundancy Check). Jika ditemukan error, maka frame akan "dibuang" dan tidak akan diteruskan ke host tujuan.
·         Switch jenis ini adalah yang paling "dipercaya".
·         Kelemahannya meningkatnya Latency Time akibat proses pengecekan.
c. Fragment free / Modified cut through
·         Sebuah metode yang mencoba untuk mempertahankan manfaat dari  Store and Forward  dan  Cut through / Fast Forward . Switch akan memeriksa 64 byte pertama dari frame, di mana informasi pengalamatan disimpan. Menurut spesifikasi Ethernet, tabrakan akan terdeteksi selama 64 byte pertama dari frame, sehingga frame yang berada dalam kesalahan karena tabrakan tidak akan diteruskan. Dengan cara ini frame akan selalu mencapai tujuan yang dimaksudkan. Pemeriksaan kesalahan dari data yang sebenarnya dalam paket yang tersisa untuk perangkat akhir.
·         Nilai 64 byte ini merupakan jumlah minimum yang dianggap penting untuk menentukan apakan frame error atau tidak.
·         Switch ini  memiliki performance yang cukup baik dan dapat diandalkan.
d. Adaptive Switching
·         Dirancang untuk beroperasi pada cut-through mode (cut-through switching) normal, tetapi jika tingkat kesalahan sebuah pelabuhan melompat terlalu tinggi, switch secara otomatis reconfigures pelabuhan untuk dijalankan dalam mode store-and-forward.
·         Hal ini mengoptimalkan kinerja switch dengan menyediakan kecepatan yang lebih tinggi dengan menggunakan Cut through / Fast Forward  jika tingkat kesalahan rendah, tapi  kecepatan akan menurun dengan menggunakan Store and Forward  jika tingkat kesalahan yang tinggi.
·         Adaptive switching biasanya secara port-by-port basis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar